Jakarta City Tour


Jakarta City Tour
Weekend minggu kemarin, lebih tepatnya hari Minggu lalu gw pergi tamasya mengelilingi kota Jakarta bareng temen gw, sebut saja Wince . Lebih pastinya mengunjungi beberapa museum yang ada di daerah Kota Tua - Jakarta. Museum pertama yang kita kunjungi adalah museum Bank Mandiri. Ketika pertama kali memasuki museum ini terasa sekali aura old school-nya. Bisa dilihat dari bentuk gedungnya, ornament serta hiasan yang terdapat di dalamnya, ditambah tulisan dalam bahasa Belanda yang banyak dijumpai di mana - mana.

Makan siang duluuu...
Saat memasuki museum ini kita cukup membayar tiket 2000 rupiah saja. Banyak sekali terdapat alat - alat seputar per-bank-an di dalamnya, mulai dari mesin ketik jaman dahulu, mesin pencetak uang, dan lainnya. Berputar - putar di dalam gedung tersebut cukup melelahkan, alhasil kita membuka bekal makanan kita di sebuah taman yang terdapat di bagian dalam gedung. Makan siang di museum, bener - bener berasa piknik! Hihihihi

Setelah selesai makan kita lanjut putar - putar gedung, mencari view yang oke buat foto - foto. AS ALWAYS!! MUAHAHAHAHA

Museum Bank Mandiri

Museum Wayang
Setelah dari Museum Bank Mandiri, kita lanjutkan perjalanan menuju Museum Wayang yang terdapat di sebelah Museum Fatahillah. Menurut gw sangat amat disayangkan sekarang Museum Fatahillah menjadi sangat ramai dan tak jelas bentuk rupanya. Karena banyak pedagang kaki lima yang bermunculan di sana, jadi seperti pasar kaget atau pasar malam, tidak terlihat lagi nuansa Kota Tua yang klasik. Berbeda sekali ketika gw pertama datang ke tempat ini sekitar tahun 2007-2008 dimana tempat ini cukup sepi, yang ada hanya pengunjung museum serta beberapa orang yang sedang melakukan pre-wedding. Kalo sekarang pre-wedding di Kota Tua?? Heemmm.. MENURUT NGANAAA... bagus apa pemandangannya kalau isinya orang jualan dan isinya penuh sesak dengan orang???

ini di salah satu sudut Kota Tua yang masih sepi..


Tapi di sisi lain mungkin ini menjadi keuntungan bagi para pedagang yang mendapat limpahan rejeki dari mem-bludak-nya pengunjung. Lebih baiknya sih..pemerintah yang berwenang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang tersebut, agar Kota Tua tetap terlihat keindahannya. Tetap terlihat keunikan dan daya tariknya yang klasik. Asiikkk!!

Art Deco di Museum Bank Mandiri taken from instagram @FebriAming
Setelah dari Museum Wayang kita berencana ke Museum Keramik..dilihat dari tampilan gedungnya sih oke bingiitt...tapi sayang ternyata gedungnya sedang digunakan untuk seminar. Alhasil kita cuma duduk - duduk unyu di pinggir rerumputan sambil berteduh dari panasnya sinar matahari di bawah pohon yang tak terlalu rindang, karena pohon yang rindangnya udah dipenuhin orang - orang lain  yang berteduh juga, melihat kanan - kiri isinya ABEGE yang lagi asik pacaran atau ngga ABEGE cewe - cewe yang pada rumpik. Ngga terlalu lama kita disitu karena harus melanjutkan ke Ancol. 

Ancol?? It's random choice ketika baru banget sampe di shelter TransJakarta Kota. Ceritanya sore - sore pengen ngegalau gitu di pinggir pantai, mhiihihiii *yailaahh udah kayak ababil aja kitaa!
Masih ada 1 jam sebelum berangkat ke Ancol, kita memutuskan mengunjungi salah satu museum lagi yang ada di sana, pilihan terakhir adalah Museum Bank Indonesia, yang menurut pemikiran awal gw adalah hampir sama kayak Museum Bank Mandiri. Jadi gw ngga terlalu excited. Menurut lo pasti gitu juga kaaann?! Peliiiss..jawab jujurrr!! *nanya sambil megang golok*

Oke..jadi di tengah panasnya terik matahari siang itu menuju ke Museum Bank Indonesia,  si  Wince bilang ke gw kayak gini :

Wince : "Ming, kalo lagi panas - panas gini ngga bagus kalo minum yang dingin  - dingin."

Gw : "Ohh gitu yaaa?? Emang kenapa?? Padahal enak banget itu liat es potong, es cendol dan ES SELENDANG MAYAAANG brooohhh!!"

Wince : "Ngga bagus, nanti makin dehidrasi. Apalagi yang manis - manis.."

Gw : "Ohh gitu yaaa..." *menatap nanar ke bakul Es Selendang Mayang* "Tapi Ce, enak banget lohh itu Selendang Mayangnyaaaa~~~" *ngomong sambil ngeces*

Wince : "Iyaa juga sih, kayaknya enak..." *pertahanannya mulai goyah*

Gw : "Gw mau bangeeett Ce..." *berjalan pelan ke arah bakul Es Selendang Mayang*

Wince : *berjalan mengikuti gw* "Dimana Ming yang tadi jual Es Selendang Mayang?"

Gw : "Itu tuuhh..di depan Museum Wayang!" *dengan mata berbinar - binar*
Ketika sampe di depan abang - abang yang jual Es Selendang Mayang, "Bang, mau yaa 1."

Wince : "1 juga yaa, Bang!"

Gw : "Ce..kan ngga boleh minum es pas panas - panas begini." *senyum menyeringai penuh kemenangan* 

Wince : ..........

Dalam 5 menit kita langsung menenggak si es selendang mayang yang mampu menggoyah pertahanan itu. MUAHAHAHAHAHAA

Inilah dia penampakan si Es Selendang Mayang

Museum Bank Indonesia
Selesai melahap es selendang mayang, kita menuju Museum Bank Indonesia ketika waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB. Sampai di sana ternyata harus mengantri karena banyaknya pengunjung yang datang. Sampai giliran kita diperbolehkan masuk, gw AMAT - SANGAT takjub dengan museum ini. Karena AMAT - SANGAT berbeda dengan museum - museum yang udah pernah gw datangi. Penjagaannya cukup ketat, tas serta badan kita perlu di scan terlebih dahulu sebelum masuk. Tas atau bawaan kita juga harus dititipkan ke bagian penitipan tas. Ruangannya sangat rapi, tidak berbau lembab pada umumnya gedung - gedung tua yang tak terawat. Ruangan full AC dan pada ruangan pertama terdapat auditorium dimana setiap 1 jam sekali diputar video tentang sejarah Bank Indonesia dan sejarah perekonomian Indonesia secara global.
Setelah melihat video berdurasi kurang lebih 10 - 15 menit tersebut kita melanjutkan ke ruangan selanjutnya, dan lagi - lagi gw terkagum - kagum dengan diorama yang ada di sana. Penataannya apik! Bawaannya pengen foto - foto aja gituhh... hahahaha *narsis bingit siihh...
Lanjut lagi ke ruangan ke-2 dan selanjutnya tetap membuat gw terkagum - kagum... INI EPIC BANGEEETTT MEENNN!! So... don't judge a book by its cover!

Museum Bank Indonesia

Museum Bank Indonesia
Ada satu ruangan yang paling amat sangat membuat gw kagum, yaitu ruangan tempat koleksi uang dari seluruh dunia. Sangat rapi dan modern. Gw berasa kayak lagi di Gringotts Bank yang ada di Harry Potter itu, yakeleeuuss kayak udah pernah ke sana aja. :)))))
Tapi sumpah keren banget dan sayangnya gw ngga sempet foto ruangan ini karena saking terkagum - kagumnya dan juga karena pencahayaan di ruangan ini yang agak redup.
Jam 3 sore teng, ketika kita mengakhiri perjalanan di dalam Museum Bank Indonesia dan memang sudah mau tutup kunjungan pada hari itu. Lalu melanjutkan perjalanan menuju shelter TransJakarta menuju ke Ancol, dengan transit di Mangga Dua. Antrian di shelter lumayan panjaaaangg dan bus Transjakarta tak kunjung muncul, kadang hanya lewat dan tidak berhenti, rasanya kayak di PHP aja gituuhh :3

Sekitar jam 4 kita sampai di shelter Ancol dan langsung memasuki area Taman Impian Jaya Ancol dengan tiket masuk Rp 20.000,- per orang. Kayaknya dulu cuma 10.000 terus naik jadi 13.000 tau - tau sekarang udah 20.000 aja yaahh...mihil bingittt siihh...

inilah Ancol dan  tangan gw yang minta banget ditaroin cincin di jari manisnya :')
Berjalan ke arah Marina Bay, karena jauh akhirnya kita memutuskan berhenti di salah satu pantai apa namanya ngga tau.. Pantai Festival atau Pantai Carnaval gitu, yang pasti ngga terlalu jauh dari dermaga. Lalu berhubung lapar menyergap, kita putuskan untuk beli Soto Ayam yang harganya lumayan tapi rasanya lumanyuunnn... Tapi lumayanlah buat ngeganjel perut yang udah seharian diajak muter - muter kota Jakarta. Selesai makan soto, ngaso... niat hati pengen nge-galau ala - ala film FTV, tapi apalah daya... kita ngga nemu pantai yang berpasir landai dengan angin semilir sepoi - sepoi, kita cuma nemu pinggir laut dengan batu - batu kali yang besar sekaligus ramai orang dan angin sepoi yang ala kadarnya. Jadi alhasil dengan perut kenyang abis makan soto, kita cuma bisa bengong mandangin laut yang airnya sudah tak lagi jernih alias butek!

Satu - satunya bagian yang paling epic sore itu adalah pemandangan sunset alias matahari terbenam. Itu keren bangeeett soobb!!

taken fro,m instagram @FebriAming
Perjalanan di hari itu sayangnya amat sangat terganggu karena sakit kepala yang amat sangat nyut - nyut-an. Kadang hilang kadang muncul lagi... kayak perasaan aku ke kamuh! cungguh!! :s
Mungkin ini imbas terlalu lama di bawah teriknya sinar matahari dan polusi, lalu kita hajar dengan yang dingin semcam Es Selendang Mayang gituuuhh?? AAAAAKKKK.... TIDAK MUNGKIN KAANNN ??!!

Bundaran HI
Destinasi terakhir kita adalah menikmati malam di Bundaran HI, tapi apakah mungkin menikmati malam di saat kepala pusing begini.. Ya mungkin aja sihh, buktinya kita akhirinya duduk - duduk manis di bangku taman di seberang Bundaran HI sambil menikmati secangkir susu dan kopi sambil memandangi kendaraan yang lalu lalang. Biasanya kalau malam minggu ramai sekali Bundaran HI, tapi berhubung hari ini adalah hari Minggu dan long  weekend pula pasti warga Jakarta banyak yang pergi ke luar kota. Jadi cukup lengang suasana Bundaran HI malam itu, sampai - sampai banyak mobil Ferrari, Lamborgini dan mobil - mobil sport sejenisnya yang lalu lalang.. ORANG INDONESIA EMANG KAYA BINGIT YEE KAAANNN... ckckck

The Journey its over! Waktu sudah menunjukkan hampir pukul 10 malam dan anak gadis harus sudah di rumah sebelum jam 12 malam. hihihihi...

Comments

favorite reader!

Rincian Biaya Backpacker (Jakarta - Medan - Aceh - Sabang)

Jakarta - Malang - Probolinggo - Bromo

Rincian Biaya Trip To Maluku

Pulau Tegal - Pasir Timbul, Lampung

Jakarta - Medan - Aceh - Sabang