#Part2 KISAH NINJA KECIL

Selang 3 tahun pertemuan Ninja Kecil dengan Raksasa Goa Tengkorak mereka selalu bertemu ditanggal yang sama disetiap tahunnya. Bercerita tentang langit dan alam semesta. Ninja Kecil selalu mengingat tentang bintang hijau di bukit goa tengkorak. Maka setiap tahunnya ia selalu menyempatkan diri menghampiri Raksasa Goa Tengkorak di Bukit Tengkorak. Mereka bersahabat namun lebih dari sekedar sahabat. Di negerinya, dikala Ninja Kecil merindukan sosok Raksasa Goa Tengkorak ia selalu menyempatkan diri melihat ke langit luas setiap malam, mencari keberadaan si bintang hijau. Ia selalu resah setiap kali mengingat tentang Raksasa Goa Tengkorak. Sosok yang kesepian dan butuh teman. Dan Ninja Kecil hanya bisa berdoa, agar selalu ada keajaiban di antara mereka.

Menginjak tahun ke-3 setelah pertemuan mereka, Ninja Kecil ingin membuat kejutan kecil untuk Raksasa Goa Tengkorak. Ia ingin Putri Jempol Gendut & Pangeran Bunga Hitam turut hadir bersamanya. Dan merayakan kembali pertemuan mereka 3 tahun lalu.

Di negeri Lego Labirin sendiri saat ini sudah cukup damai dan tentram. Setiap anak yang bermain dibatasi tidak boleh masuk ke hutan. Bukan karena ketakutan akan Raksasa Goa Tengkorak lagi, tapi binatang buas seperti Singa Singo ataupun Komodo Modi yang suka memangsa.

Ninja Kecil setiap hari masih berlatih bela diri sekaligus mengajarkan anak-anak untuk latihan bela diri. Kakek Ninja Kecil pun ikut melatih para pemudanya. Kakek Ninja Kecil selalu berpesan padanya agar selalu membagi ilmu walaupun semudah apapun, jangan pernah takut untuk rugi. Karena berbagi ilmu bisa menambah ilmu juga bagi kita.

Disela-sela kesibukannya, Ninja Kecil rutin berkirim pesan pada Putri Jempol Gendut & Pangeran Bunga Hitam. Ia mengirimkan pesannya lewat burung gereja piaraannya. Putri Jempol Gendut & Pangeran Bunga Hitam sudah meng-iya-kan untuk datang ke Bukit Tengkorak 2 hari mendatang. Ninja Kecil sungguh sangat senang.
Ia melompat - lompat kegirangan. Setelah mengemasi barang yang akan ia bawa, ia pun beranjak untuk tidur, tapi tidurnya tak nyenyak, karena ia memikirkan esok hari, ia terlalu bersemangat untuk semuanya.
 
Sampailah pada saat yang ia tunggu, Ninja Kecil melonjak dari kasurnya lalu mandi & bersiap-siap dengan sangat terburu-buru. Kakek Ninja Kecil hanya bisa geleng-geleng kepala saja melihat tingkahnya. "Kakek, aku pergi dulu yaa. Kakek jangan terlalu merindukanku. Karena sudah ada yang sangat merindukanku di bukit tengkorak sana" kata Ninja Kecil menyeringai lebar.
"Hati-hati cucuku, walaupun hatimu sedang senang, tapi kau harus tetap waspada! Ingat, kejahatan itu bisa muncul kapan pun tanpa kau pernah duga" kata sang kakek menasehati Ninja Kecil.
"Iya Kek, aku akan selalu waspada & akan selalu ingat pesan Kakek! Baiklaahh..aku pergi ya Kek." Pamit Ninja Kecil sambil mencium tangan Kakeknya yang telah keriput hampir di seluruh bagian.

Ninja Kecil berjalan menyusuri hutan sambil bersiul riang. Sesekali menengok ke arah kanan, kiri, depan, belakangnya tanda ia tetap waspada. Di sisi lain Pangeran Bunga Hitam & Putri Jempol Gendut berjalan menuju Bukit Tengkorak sambil bergandengan tangan & bersenandung riang.
Di bawah sebuah pohon cemara yang paling tinggi di hutan itu, mereka bertemu. Ninja Kecil memeluk erat Putri Jempol Gendut & Pangeran Bunga Hitam. "Aaakkhh..aku senang sekali bertemu kalian!" teriak Ninja Kecil sambil melonjak - lonjak kegirangan.
"Kami juga senang bertemu dengan kau lagi!" kata Putri Jempol Gendut dengan wajah yang sumringah.

"Aku tidak sabar ingin bertemu dengannya!" kata Ninja Kecil sambil menunjuk ke arah Selatan di mana Bukit Tengkorak berada. "Sedang apa yaa si bodoh itu? Pasti dia sedang bermain dengan anak - anak kecil yang tersesat di hutan" lanjut Ninja Kecil.
Mereka melanjutkan perjalanan menuju Bukit Tengkorak. Tanpa sadar Ninja Kecil menambah kecepatan berjalannya, Putri Jempol Gendut & Pangeran Bunga Hitam hanya tersenyum melihat tingkah lucu Ninja Kecil.

Dalam 30 menit akhirnya mereka sampai di Bukit Tengkorak. Goa Tengkorak terlihat tenang, sangat sunyi sekaligus menyeramkan bagi orang yang baru pertama kali datang ke tempat itu. Ninja Kecil berlari lincah masuk ke dalam sambil memanggil nama Raksasa Goa Tengkorak. "Hey Raksasa bodoh! Aku dataaang.." Senyuman lebar tersungging di wajahnya yang mungil.
Sampai akhirnya setelah menemukan titik terang di ujung goa, Ninja Kecil menghambur ke arah padang hijau di luar goa. Tapi tidak, apa yang terjadi.. Ninja Kecil terperanjat melihat padang hijau rumah Raksasa Goa Tengkorak porak poranda. Seperti tidak ada kehidupan, pohon - pohon rusak, gubuk tengkorak pun hancur. Ninja Kecil mulai dilanda panik, ia mencari Raksasa Goa Tengkorak. Ia berlari kesana kemari, sambil terus berteriak memanggil Raksasa tersebut. Hingga ia mendengar suara di balik sebuah pohon besar, suara yang sangat lemah dan terbata - bata memanggil nama "Nin..jaa..aa.. Aku disini.." , bersamaan dengan itu muncullah sesosok pria bertubuh tinggi tegap, berhidung mancung dan mata cekung. Berpakaian agak berantakan dengan rambut mencuat ke atas.

Ninja Kecil terperanjat "Siapa kau?! Kau yang menghancurkan tempat ini??!! Jawab!!!" Ninja Kecil bersiaga mengeluarkan ancang-ancang untuk bertarung. Kemudian Putri Jempol Gendut & Pangeran Bunga Hitam muncul di belakang Ninja Kecil untuk membantu.
"Nin..jaa Ke..ciill.. A..ku disini, di..a yang me..nye..lamatkan..ku.." Kata Raksasa lirih di balik pohon besar itu. Ninja Kecil langsung menghampiri Raksasa Goa Tengkorak yang terbujur kaku tak berdaya bersandar di bawah pohon beringin raksasa. Keadaannya sangat memprihatinkan, seluruh badannya babak belur, wajahnya dihiasi dengan darah segar yang keluar dari pelipisnya. Dan yang paling menyedihkan, pedang panjang menghunus perutnya.

Ninja Kecil langsung memeluk Raksasa Goa Tengkorak dan terisak di atas dadanya yang bidang. "Kenapa bisa seperti ini Raksasa?! Siapa yang melakukannya?!" Air mata Ninja Kecil berlinang di pipinya. Raksasa Goa Tengkorak mencoba mengusapnya, tapi tangannya sudah tak berdaya.
"A..ku tidak ta..u me..reka si..apa. Tiba..tiba me..reka me..nyerbu tem..pat i..ni la..lu me..ngam..bil se..mua a..nak a..nak. A..ku men..co..ba me..la..wan ta..pi me..re..ka sa..ngat ba..nyak. La..lu, mun..cullah.. Pen..de..kar Ra..ja..wa..li yang me..nye..la..mat..kan..ku"
Ninja Kecil menatap pria bertubuh tinggi besar dan bermata cekung itu.
"Maafkan aku terlambat datang..dan tidak bisa menolongmu" lirih Ninja Kecil.

"Kau ti..dak ter..lam..bat. Mung..kin i..ni su..dah tak..dir..ku un..tuk per..gi. Ja..ga..lah di..ri..mu ba..ik..ba..ik.." Raksasa Goa Tengkorak tersengal - sengal mengucapkan kata demi kata.
"Raksasa..kau tidak boleh pergi!! Ini 3 tahun pertemuan kita..kau tidak boleh pergi" isak Ninja Kecil di pelukan Raksasa.
Putri Jempol Gendut dan Pangeran Bunga Hitam turut bersedih dan merasakan kehilangan yang mendalam juga.
"A..ku sa..yang se..ka..li pa..da Nin..ja Ke..cil.." Raksasa Goa Tengkorak menghembuskan nafas terakhir. Ninja Kecil semakin histeris.. "Raksasa bangun!!! Aku juga sayang padamu.. Raksasaaa..jangan pergi!!! Raksasaaa.." Air mata Ninja Kecil terus mengalir deras.  Putri Jempol Gendut dan Pangeran Bunga Hitam mencoba menenangkan. Pendekar Rajawali membantu membuat pemakaman untuk Raksasa Goa Tengkorak.

Akhirnya Raksasa Goa Tengkorak dimakamkan di bawah pohon beringin raksasa tua itu. Tempat yang paling tinggi di padang hijau itu, dimana disitulah ia pertama kali menghabiskan malam bersama Ninja Kecil untuk melihat bintang hijau. Setelah Raksasa Goa Tengkorak dimakamkan, Ninja Kecil, Pangeran Bunga Hitam, Putri Jempol Gendut dan Pendekar Rajawali pergi meninggalkan Bukit Tengkorak. Ninja Kecil sesekali masih terisak. Pangeran Bunga Hitam dan Putri Jempol Gendut meminta Pendekar Rajawali menemani sang Ninja Kecil pulang ke Negeri Lego Labirin. Setelah menemani Ninja Kecil kembali ke rumahnya ia kemudian akan berkelana lagi. Entah kemana.

Comments

favorite reader!

Rincian Biaya Backpacker (Jakarta - Medan - Aceh - Sabang)

Jakarta - Malang - Probolinggo - Bromo

Rincian Biaya Trip To Maluku

Pulau Tegal - Pasir Timbul, Lampung

Jakarta - Medan - Aceh - Sabang