Senin Ceria di Jogjakarta

Agak sedikit telat sihh ceritanya yang ini, hehe karena kejadiannya kurang lebih sebulan yang lalu, tapi baru mau nulisnya sekarang :p

Kisah Senin ceria di Jogjakarta, di mana saat yang lain sibuk bekerja, kita di sini sibuk belanja. Disaat yang lain pusing dengan pekerjaan dan kemacetan, kita di sini bersantai - santai dan menikmati liburan. Walaupun kali itu adalah hari terakhir liburan di Jogja, tapi kita sangat menikmatinya.

Sekitar jam 8 cari sarapan di luar penginapan. Menikmati gudeg khas Jogja dengan harga yang murah meriah. Kalo di Jakarta 8 ribu rupiah itu baru nasi + lauk, kalo disini udah ada nasi, lauk, sayur, kerupuk + es teh manis je!
Selanjutnya kita menuju Jl. Malioboro dengan menaiki becak. Sempet tawar menawar dengan bapak penarik becak mulai dari 15rb - 20rb. Sampai kemudian deal dengan harga 20rb, tapi karena ternyata perjalanannya agak menanjak dan si bapak sudah lumayan tua, akhirnya kita memutuskan untuk memberi lebih kepada si bapak.


Tujuan pertama ketika sampai di Jl. Malioboro adalah Benteng Vrederburg. Benteng bersejarah peninggalan Belanda ini masih sangat kokoh dan terawat. Cat pada dinding benteng yang putih bersih membayangkan pada masa lalu di jaman penjajahan dulu, dimana benteng tersebut pastinya dijaga ketat oleh pasukan berseragam putih ala kompeni Belanda. Hehe


Untuk masuk ke benteng tersebut biasanya dikenakan biaya retribusi, tapi berhubung sedang diadakan acara pameran sekaligus peringatan hari Pahlawan, Benteng Vrederburg dibuka untuk umum selama 2 minggu, begitu kata si petugas penjaga gerbang.

Begitu memasuki area benteng, langsung disambut patung wajah orang dengan ukuran besar berwarna emas dengan mulut menganga dan ada hewan yang seolah keluar dari mulutnya. Judulnya "Singing On The Darkness" karya Dunadi.


Kita memasuki lorong dengan hiasan di kanan kirinya patung - patung para pahlawan. Mulai dari yang gw kenal sampe yang ngga gw kenal ada disitu. Ternyata banyak anak-anak SD yang juga lagi study tour disana. Kembali mengingatkan saya pada masa SD dulu, jalan - jalan ke museum, nyatet hal yang penting - penting untuk dicatet. *halaah apa siihh..
Memasuki ruangan temaram yang ada di dalam gedung. Ngeri juga yaa kalo kesasar sendirian di sini. :] Di dalam ruangan ada yang berisi patung - patung pahlawan, patung miniatur yang bercerita tentang sejarah bangsa Indonesia ataupun lukisan.

Di gedung lainnya ada pameran barang - barang antik peninggalan jaman penjajahan dulu. Mulai dari mesin ketik yang dipakai oleh Sayuti Melik untuk mengetik naskah proklamasi sampai sepeda onthel yang sering dipakai oleh Adam Malik. Lumayan nambah ilmu pengetahuan jalan - jalan ke museum kayak gini. 

The Lamp and The Clouds were hangin' on

Cuaca yang amat sangat terik kala itu membuat kita kelelahan dan dehidrasi. Tapi jangan syedih, di sana juga ada mini store yang menjual minuman dan juga merchandise Benteng Vredeburg. Setelah muter - muter Benteng Vredeburg, selanjutnya kita kembali ke jalan Malioboro yang menjual barang - barang khas Jogjakarta. Mulai dari kaos Dagadu, baju batik dan segala hal yang berbau batik, sendal, gantungan kunci dan pernak - pernik lainnya. Harganya mulai dari yang murah sampai mahal bisa kita temukan di sana. 
Setelah berjalan menyusuri Malioboro, kita mencari tempat makan yang murah meriah dikarenakan uang mulai menipis. Untungnya ada angkringan yang menjual sego kucing. Dengan harga yang murah meriah pula kita sudah bisa mengisi perut kosong dengan layaknya. Setelah itu kita memutuskan untuk kembali ke penginapan bersiap - siap untuk kembali pulang ke Jakarta. Sebelum sampai ke penginapan kita mampir ke toko makanan (oleh - oleh khas Jogja) yang diantarkan langsung oleh mas - mas penarik becak.
Setelah membawa pulang beberapa kantong oleh - oleh (gw sendiri sihh ngga beli apa - apa, cuma bakpia aja. hehe) kita kembali ke penginapan dan bersiap - siap untuk ke stasiun Lempuyangan.
Huhh..rasanya berat meninggalkan kota ini. Masih banyak tempat yang belum dijelajahi. Salah satunya Taman Sari dan pantai - pantai indah di sana.
Sampai jumpa lagi Jogjakarta :)

Comments

favorite reader!

Rincian Biaya Backpacker (Jakarta - Medan - Aceh - Sabang)

Jakarta - Malang - Probolinggo - Bromo

Rincian Biaya Trip To Maluku

Pulau Tegal - Pasir Timbul, Lampung

Jakarta - Medan - Aceh - Sabang