Goes To Ngayogjokarto (Cave Tubing Goa Pindul & River Oya)



Hey yeah!! Jelajah Indonesia bagian kesekian kali ini adalah menelusuri Goa Pindul & River Oya yang terletak di Desa Bejiharjo, Kec. Karangmojo, Kab. Gunungkidul - Jogjakarta. Liburan panjang kemarin, gw manfaatin untuk jalan - jalan ke daerah Jogjakarta. Selain ada acara musik Ngayogjazz, gw juga menyempatkan diri untuk Cave Tubing Goa Pindul & River Oya. Berangkat jumat malem (16 Nov' 2012 - pukul 20.35 wib) dengan kereta ekonomi (Progo) yang udah kita beli dari 3 minggu sebelum berangkat, karena long weekend sudah pasti abis kalo ngga jauh - jauh hari belinya. Dan ketika gw beli tiket di Stasiun Senen 3 minggu sebelumnya aja, itu udah rebutan. Yang rencana awal mau berangkat tanggal 14 atau 15 Nov, tiket sudah habis terjual! Alhasil kita dapet tiket untuk keberangkatan tanggal 16 November, sekaligus beli tiket untuk pulangnya tanggal 19 November.

Selama di kereta ada aja pengalaman yang bisa jadi cerita dan bikin ngakak dikemudian hari. Pengalaman naik kereta ekonomi juga baru pertama kali gw alamin (karena sebelumnya selalu naik bisnis atau eksekutif... *sombong *toyooorr), sekaligus 2 partner perjalanan gw, sebut saja mutia alias @AitumMelody dan teh lia alias @LiaMonie. Jadi di kereta itu kita sempet tukeran tempat duduk dengan orang di bangku depan, dan baru kita sadar setelah tukeran, orang yang duduk tepat di depan kita adalah seorang bapak berbadan besar usia sekitar 40 tahunan, seorang mas - mas berbadan agak kurus usia sekitar 28 - 30 tahunan dengan aksesoris 2 buah koyo di kepalanya, memakai jaket dan memasang headset (kita sebutlah 'manusia setengah koyo'), dan seorang bapak sudah agak tua usia sekitar 60an. Well, kita sendiri melihatnya amat sangat gerah, si bapak gemuk kipasan nyari angin, si mas-mas kedinginan karena sakit tapi berhubung dia pake jaket alhasil kita ngeliatnya suangaatt gerraahh..dan ditengah perjalanan dia makan roti + 2 buah tolak angin (maap nyebut merk).. *pfft

naik becak dari St. Lempuyangan ke Jl. Prawirotaman
Sehari sebelum keberangkatan, hampir aja kita gagal untuk berangkat. Karena nyokapnya temen gw masuk rumah sakit. Tapi untungnya, pagi sebelum kita berangkat beliau udah baikan dan udah ngijinin kita untung berangkat *adeeuhh anak berbakti banget yaa kita.. kita??!!*

Well, i'm absolutely excited! Ke Jogja dengan 2 tujuan yang sangat gw idam - idamkan. hehe. Sampai di Jogja sekitar jam 7 pagi di Stasiun Lempuyangan, di sana temen gw udah siap jemput, sebut saja Sigit @sgt_ap dan dia siap mengantar ke penginapan di Jalan Prawirotaman. Sampai penginapan kita sempet nunggu sebentar untuk masuk kamarnya, karena emang lagi high season jadi hampir semua guest house juga penuh. Tempat penginapan yang kita singgahi sangat cukup! Cukup murah, cukup nyaman, cukup baik pemiliknya, dan cukup kece anak pemiliknya. Kalo sekilas mirip sama Ridho Rhoma, jadilah kita sering kecengin, hahaha

di bibir Goa Pindul
Sampai penginapan kita cuma beres - beres, mandi ala kadarnya, dandan cantik ala kadarnya juga, karena sekitar jam 9an kita udah dijemput sama pemandu wisata alias temen gw yang tinggal di Jogja itu untuk wisata ke Goa Pindul. Yeayy!!
Dengan menyewa mobil Xenia seharga 250ribu / hari + bensin 50ribu saja, kita sudah bisa ke tempat itu. FYI, di Jogja itu jarang malah hampir ngga ada angkot. Ada bis transjogja itu juga agak jarang. Karena di sana penduduknya membudidayakan bersepeda atau naik becak, transportasi khas Indonesia. Jadi polusi dan macet ngga terlalu berlebih kayak di Jakarta.

Kurang lebih 1 jam perjalanan, kita sampailah di Desa Bejiharjo - Gunung Kidul, tempat Goa Pindul berada. Sempet nyasar juga, karena si pengemudi (sebut saja Free / Pri) temennya Sigit itu ngga terlalu tahu jalan menuju kesana, didapuklah temennya lagi (yang ini sebut saja Bayu) yang ternyata lupa-lupa-inget juga jalannya. Dan jadilah kita agak nyasar! Sampai disana disambut dengan hujan yang lumayan deras, jadinya mesti nunggu dulu di dalam mobil sampai agak reda sekaligus nunggu antrian. Karena memang lagi long weekend jadilah yang datang kesana, rame banget!! Tapi katanya ngga terlalu rame kayak dihari sebelumnya sihh.

Sempet nunggu hampir 30 menit, akhirnya giliran grup kita yang menelusuri Goa Pindul. Emang dasarnya beruntung jadilah grup kita bareng sama grup yang lagi syuting tentang Cave Tubing Goa Pindul. Lumayan di dokumentasiin, siapa tau masuk tipi, hahaa *tapi itu tipi mana?? ngga sempet nanya, padahal gw mau dokumentasinyaaa... :s


sang pemandu wisata yang kedinginan :D
Pesona Goa Pindul itu sangat indah. Goa stalaktit dan stalakmit-nya yang masih aktif, di dalamnya mengalir air bening berwarna hijau. 1 grup biasanya dipandu oleh 1 orang asli Desa Bejiharjo, kemarin kita dipandu oleh Mbah Ireng, dulunya dia ini adalah salah seorang pengumpul Sarang Burung Walet yang biasanya ada di dalam Goa Pindul, tapi berhubung Goa Pindul sekarang banyak didatangi peminat wisata, berubahlah profesi Mbah Ireng menjadi Pemandu Wisata Goa Pindul. 
Goa Pindul juga terbagi jadi 3 zona, zona yang pertama adalah zona terang, zona yang kedua adalah zona remang dan yang ketiga adalah zona gelap abadi. Ibarat suatu hubungan, zona pertama adalah pendekatan, zona kedua adalah jadian dan zona ketiga adalah zona cinta abadi #eeaaa curhat!!
Di zona terang pastinya masih ada cahaya yang masuk ke dalam goa, karena posisinya masih di bibir goa, sedangkan zona remang, cahaya yang masuk semakin dikit, di zona gelap abadi memang posisinya ada di tengah goa dan sudah tidak ada cahaya dari luar yang masuk, hanya disinari oleh cahaya senter. Di dalam zona gelap abadi kita dianjurkan untuk mematikan lampu sejenak dan berdoa. Di dalam goa ada banyak macam bebatuan, ada stalaktit, stalakmit, batuan crystal, dan lain - lain. Sedangkan untuk binatang yang ada disana berupa kelelawar, burung walet dan lupa lagi sama yang dijelasin Mbah Ireng,hehe

Bersama partner loncat dari ketinggian
Setelah melewati zona gelap abadi, kita hampir menuju luar goa, tapi sebelum keluar goa, ada tebing yang bisa dinaiki dan kita bisa lompat dari tebing itu lalu menjatuhkan diri ke dalam air. Awalnya gw agak takut, karena baru pertama kalinya lompat ke dalam air, selama berenang di kolam aja ngga pernah. Tapi dengan tekat yang bulat dan keberanian yang sedang - sedang saja, akhirnya gw lompat. Byuurr!! Air sedikit masuk ke dalam hidung tapi sensasi ngeri - ngeri seger itu asli asiikk banget! Gw jadi berasa kayak Leonardo DiCaprio di film The Beach. Hahaa Sayangnya, ngga ke foto bagian itu, padahal gw udah bergaya paling cool di pinggir tebing, hihi
di atas tebing sebelum loncat
Setelah dari Goa Pindul, selanjutnya kita menelusuri River Oya. Waktu di Goa Pindul tadi, 2 temennya Sigit yang bernama Pri dan Bayu ngga ikutan, tapi untuk rafting di River Oya mereka ikut. Menuju River Oya dari Goa Pindul kita naik mobil losbak, ada sekitar 3 grup yang ikut kurang lebih 20 orang. Turun dari losbak kita mesti jalan lagi menuju sungainya, melewati jalanan becek (karena abis hujan), lewat pinggir kebon dan juga sawah. Akhirnya dimulailah perjalanan kita menelusuri River Oya dengan menggunakan ban guede! Arusnya memang bukan arus deras layaknya rafting dengan perahu karet, arusnya cukup tenang, jadi meskipun mau berenang cuma pake life jacket juga bisa. Pemandangan di River Oya berupa batu - batuan, tebing - tebing yang aslii keren abiiiss!!!

keluar Goa Pindul dengan 1 ban ber-empat, akhirnya ada tangan penyelamat Mbah Ireng
River Oya (diambil dari Google)
Dan lagi - lagi ditengah River Oya ada tebing yang lumayan tinggi yang bisa kita jadikan tempat pijakan untuk melompat ke dalam air. Ini tinggi tebingnya lebih sadis dibanding di dalam Goa Pindul, dan gw lagi - lagi tertantang untuk lompat dari atas sana. Naik ke tebingnya perlahan - lahan bareng Teh Lia, sampe di atas tebing ngeliat ke bawah itu super ngeri dan mesti menjatuhkan diri ke bawah. Dalam hitungan ke - 5 gw berdoa, tutup idung, loncat dan aaaakkkk....Byuuurrr!!! Ketika melayang dari atas ke bawah itu seperti ngga ada pijakan, kaki itu rasanya ingin segera memijak tapi cuma hampa yang ada. Jatoh ke airnya lumayan sakit, but its amazing experience :")


air terjun di River Oya 
(diambil dari Google)
Ahh..sayangnya kita ngga bawa kamera kesana dan ngga ada dokumentasi. Jadi alhasil puas-puasin berenang dan main air di River Oya sampe sekitar jam 5 sore kita balik, mandi ala kadarnya, beres - beres dan cuss cari makan. Kita makan di bukit bintang...ahh so swit banget pemandangannya. Gw pikir bukit bintang cuma ada di Bandung doang, hehehe Well, ngga terlalu lama juga makan disana, karena waktu sudah malam kita mau ngejar waktu untuk keliling - keliling di sekitar kota Jogja.

Sampe di penginapan kita bersih - bersih lagi dan langsung cuss jalan menuju alun - alun utara yang terkenal dengan beringin kembarnya. Sempet nyasar karena salah nerima arahan dari temen gw, sampe akhirnya kita percayakan pada google map. And you know what, dari penginapan itu sebenernya ngga jauh sama alun - alun tapi kita mesti muter ke arah sana, haha
bukit bintang

Di alun - alun itu banyak odong - odong berwarna - warni yang bisa kita sewa. Sekeliling puteran alun - alun dikenakan tarif 30ribu, tapi sebenernya kita sihh ngincer foto - foto di odong - odongnya aja, hehe Setelah muter - muter di alun - alun kita balik ke penginapan dan mampir ke angkringan sego kucing. Dan bersiap - siap untuk besok pergi ke Ngayogjazz di Desa Brayut. Seperti apa kisahnya?? Ikutin terus blog saya yaa... ahahaha #preettt
  

Mlaku-mlaku neng Ngayogjokarto
Lali omah lali wektu mrono konco mrene konco
Rame-rame mampir ngombe umbar ngguyu
Crito ngalor ngidul weteng luweh ora usah bingung
Sego kucing ora popo rego miring monggo kerso
Ngayogjokarto… Ngayogjokarto…
- Tony Q Rastafara -

Comments

  1. terima kasih atas kunjungannya di Desa wisata bejiharjo..kami tunggu kunjungan selanjutnya...

    salam hangat dari kami..pengelola goa pindul

    http://www.desawisatabejiharjo.net/

    ReplyDelete
  2. sama - sama. menyenangkan sekali ke sana :)

    ReplyDelete

Post a Comment

favorite reader!

Rincian Biaya Backpacker (Jakarta - Medan - Aceh - Sabang)

Jakarta - Malang - Probolinggo - Bromo

Rincian Biaya Trip To Maluku

Pulau Tegal - Pasir Timbul, Lampung

Jakarta - Medan - Aceh - Sabang